Jumat, 09 Januari 2009

Timothy Geithner, Sang Menteri Keuangan AS Baru

JAKARTA, SELASA - Presiden Amerika Serikat terpilih Barack Obama akhirnya menjatuhkan pilihannya ke Gubernur Federal Reserve New York Timothy Geithner (47) sebagai menteri keuangan AS baru, menggantikan Henry Paulson, Selasa (24/11) waktu AS. Geithner telah menyingkirkan kandidat lainnya, mantan Kepala Keuangan pada masa pemerintahan Bill Clinton, Lawrence Summers.

Di dunia keuangan, Geithner bukanlah anak kemarin sore. Alumni Johns Hopkins University ini bergabung ke Departemen Keuangan sejak tahun 1988. Dia juga aktif membantu menangani krisis internasional yang melanda melanda negara-negara di Asia, dan Amerika Latin, seperti Indonesia, Thailand, Korea Selatan, Brazilia, dan Meksiko di penghujung tahun 1990. Geithner sendiri mulai mempelajari manajemen krisis ketika dia menjadi asisten Menteri Keuangan era Bill Clinton Lawrence Summers.

Pada tahun 2001-2003, dia mengundurkan diri dari Depkeu AS dan bergabung ke International Monetary Fund, dan menduduki kursi Direktur Departemen Pengembangan Kebijakan.

Ayah dari Elise and Benjamin ini memiliki banyak kesamaan dengan Obama. Pertama, mereka hampir seusia, dan pernah menghabiskan masa kecilnya di Asia. Jika Obama pernah tinggal beberapa tahun di Indonesia, Geithner telah tinggal di Thailand, China, Jepang, India, dan bahkan Afrika Timur. Mereka berdua juga dinil ai sebagai sosok yang berenergi tinggi, ceria, dan memiliki dua orang anak.

Majalah Economist mengatakan bahwa Geithner memiliki dua kualitas. Pertama, suami dari Carole M. Sonnenfeld merupakan perlambang dari kelanjutan (continuity). Dia telah bekerja sama dengan Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke, dan Menteri Paulson dalam mengatasi krisis global baru-baru ini.

Kedua, pria yang tidak dikenal sebelum menduduki kursi nomor satu di Fed New York ini merupakan perlambang dari kompetensi. Dia dinilai lebih mengerti mengenai cara menanggulangi krisis dibandingkan pembuat kebijakan AS mana pun yang ada saat ini.

Ekonom kelahiran Brooklyn, New York, ini pun dikenal sebagai quick learner. Baru setahun bergabung di Fed New York, Geithner sudah dapat berdebat mengenai kebijakan moneter dengan ahli-ahli akademis. Tidak heran jika ekonom Bank of Tokyo-Mitsubishi Chris Rupkey memuji pilihan Obama. Pilihan yang fantastis untuk membantu memimpin pasar keuangan keluar dari ketidakjelasan.

Ketika secara resmi menjabat sebagai menteri keuangan ke-75 pada Januari 2009, Geithner memiliki tugas yang tidak mudah. Dia harus mampu membawa AS keluar dari krisis yang terburuk sejak Depresi Besar 1929. Misalnya, dia harus memutuskan apakah harus meneruskan atau mengubah kebijakan bail out (dana talangan) kepada sejumlah pengusaha AS.

Tidak ada komentar: