Jumat, 09 Januari 2009
Obama Warisi Defisit 1,2 Triliun Dollar AS
WASHINGTON, RABU — Defisit anggaran AS akan mencapai sekitar 1,2 triliun dollar AS atau sekitar Rp 13.000 triliun pada tahun anggaran 2009 ini. Perekonomian AS akan terkontraksi lebih dari 2 persen.
Demikian penghitungan yang disampaikan laporan Biro Anggaran Kongres (CBO) di Washington, Rabu (7/1).
Defisit itu menggambarkan juga potensi turunnya penerimaan pajak karena telah terjadi resesi dan biaya sebesar 400 miliar dollar AS untuk menalangi industri finansial dan pengambilalihan perusahaan keuangan, seperti Fannie Mae dan Freddie Mac. Defisit anggaran AS pada tahun lalu sebesar 455 miliar dollar AS.
Perkiraan CBO yang dikeluarkan pada Rabu juga memperkirakan perekonomian AS akan minus 2,2 persen tahun ini lalu akan kembali membaik dan bertumbuh tipis 1,5 persen pada 2010. Sementara itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan naik menjadi 9 persen pada tahun ini jika pemerintahan Obama tidak melakukan langkah penyelamatan.
”Resesi yang mulai satu tahun yang lalu akan terus berlangsung hingga tahun 2009. Guncangan di pasar perumahan dan finansial telah memperberat defisit anggaran,” demikian pernyataan dari CBO.
Angka yang mengecewakan ini muncul satu hari setelah presiden terpilih Barack Obama memperingatkan kemungkinan defisit akan mencapai level triliunan dollar AS.
Angka dari CBO tersebut belum memperhitungkan rancangan stimulus usulan Obama yang diharapkan dapat membantu menggairahkan kembali pertumbuhan perekonomian AS.
CBO mengharapkan adanya pemulihan ekonomi dari paket stimulus sebesar 700 miliar dollar AS yang secara aktual menggunakan dana para pembayar pajak sebesar 189 miliar dollar AS. Ongkos ini direfleksikan dalam anggaran tahun ini dan tahun depan.
Di bawah departemen keuangan, pengeluaran untuk dana talangan direfleksikan hanya sebagai pembayaran dari pemerintah. Pada pertengahan Desember, total penyaluran dana talangan itu mencapai 238 miliar dollar AS.
Rombak Wall Street
Presiden AS terpilih, Barack Obama, Rabu, mengingatkan bahwa Wall Street tidak bekerja sebagaimana mestinya. Perbaikan dan perombakan besar-besaran di Wall Street sangat diperlukan setelah terjadi krisis ekonomi dan keuangan.
”Wall Street tidak berjalan dengan baik. Jadi, akan ada perbaikan secara substansial. Kami akan membuat pegangan yang lebih baik, pengawasan lebih baik, peningkatan keterbukaan, serta transparansi,” ujar Obama.
Obama juga mengindikasikan bahwa rencana stimulus yang akan segera disetujui Kongres AS itu mungkin akan semakin membengkak sekitar 800 miliar dollar AS hingga 1,3 triliun dollar AS. (AP/JOE)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar