Blaubeuren - Krisis finansial telah membuat banyak orang frustasi. Termasuk milyuner Jerman, Adolf Merckle yang memilih bunuh diri setelah kerajaan bisnisnya runtuh diterpa badai krisis.
Orang terkaya ke-94 di dunia versi Majalah Forbes itu tewas setelah ditabrak kereta. Petugas mengatakan, Merckle, 74 tahun, meninggalkan kantornya pada Senin (5/1/2009) dan meninggal setelah ditabrak kereta di dekat kota Balubeuren, Jerman. Ia meninggalkan secarik kertas 'bunuh diri' untuk keluarganya. Tidak ada tanda-tanda pihak lain terlibat dalam bunuh diri ini.
Hingga Selasa kemarin, ceceran darah Merckle masih ada di hamparan salju di sekitar rel kereta. Polisi telah mengamankan tempat kejadian perkara di wilayah tersebut.
"Situasi yang sangat menyedihkan dari perusahaannya akibat krisis finansial, ketidakpastian dalam beberapa pekan terakhir dan ketidakmampuannya untuk bereaksi telah mematahkan kesabaran dan dia memilih mengakhiri hidupnya," demikian pernyataan dari keluarga Merckle seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/1/2009).
Merckle, kelahiran Dresden, Jerman tahun 1934, pada usia 30 tahunan mewarisi perusahaan farmasi dari ayahnya yang ketika itu hanya memiliki 80 karyawan. Secara perlahan Merckle berhasil membangun kerajaan bisnisnya hingga memiliki sekitar 100.000 karyawan dengan penjualan tahunan mencapai 30 miliar euro.
Pada tahun 2008, Merckle berada di peringkat ke-94 dalam daftar orang paling kaya di dunia versi majalah Forbes. Sementara untuk Jerman, Merckle berada di peringkat ke-5 dengan kekayaan sekitar US$ 9 miliar. Kerajaan bisnis Merckle sangat luas mulai dari semen hingga industri farmasi.
Merckle menguasai VEM Holding yang mengontrol perusahaan farmasi Ratiopharm, HeidelbergCement dan salah satu produsen obat terbesar Eropa, Phoenix.
Namun ia mengalami kerugian besar saat 'bertaruh' di saham VW, yang mengalami gejolak besar bersamaan dengan industri otomotif lain selama tahun 2008. Sebuah sumber mengatakan bahwa keluarga Merckle mengalami kerugian hingga ratusan juta euro untuk investasinya, dengan kerugian investasi khusus di VW mencapai 400 juta euro.
Pihak Merckle juga terus berupaya melakukan negosiasi dengan bank untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Sumber dari kalangan perbankan mengatakan bahwa kematian Merckle diharapkan tidak mempengaruhi kesepakatan utang dengan keluarganya.
"Beberapa investor takut bahwa tidak akan ada orang yang memimpin negosiasi selama situasi yang sensitif di perusahaan," ujar seorang pialang di Frankfurt.
Kasus bunuh diri Merckle ini sekaligus melengkapi kisah-kisah tragis selama masa krisis finansial. Pada bulan lalu, investor Perancis Thierry Magon de la Villehuchet juga melkukan bunuh diri setelah perusahaannya, Acces International juga mengalami kerugian hingga US$ 1,4 miliar akibat terkena tipu-tipu investasi Bernard Madoff.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar