AS akhirnya harus menghentikan program tunjangan sosialnya kepada para pengangguran di negeri itu. Pekan ini, pemerintah AS memutuskan bahwa dalam jangka waktu tertentu, bantuan itu untuk sementara dihentikan.
Jumlah pengangguran yang meningkat drastis di AS memang meningkat demikian pesat, terutama dalam dua bulan terakhir. Setiap pekan, sekitar 4,37 juta orang AS menjadi penerima bantuan sosial yang reguler dari pemerintah. Jumlah yang demikian besar itu jelas membuat dana kas AS membengkak. Rencananya, stimulus yang dicanangkan Barack Obama sebagiannya (atau sebesar 40$ trilyun) juga akan dialokasikan pada sektor ini.
Sebaliknya, untuk sementara waktu pula, pemerintah AS akan menyediakan kartu debit. Kartu ini bisa ditukarkan di tempat-tempat tertentu. Untuk pemakaian pertama kali, pemakai kartu yang tentunya para pengangguran di AS, tidak akan dikenai biaya. Tapi untuk selanjutnya, pemakaian kartu itu akan dikenakan utang yang harus dibayar oleh pemakai kartu. Pemerintah AS sudah menunjuk Citigroup Inc., Bank of America Corp, JPMorgan Chase and US Bancorp untuk mengurus masalah ini.
Pemakaian kartu debit ini pun terbatas, hanya untuk pemakaian sampai $20 (sekitar Rp. 350.00). Bulan Februari 2009 ini, angka pengangguran di AS bertambah lagi 7,6%. Tahun 2003, AS hanya mengeluarkan anggaran tunjangan sosial sebesar $4 juta. Tahun 2007 meningkat menjadi $2,8 milyar, dan satu tahun mendatang, para ahli ekonomi AS dan Mercator Advisory Group, sebuah perusahaan konsultan ekonomi, memprediksikan AS harus menyediakan dana untuk tunjangan pengangguran saja sebesar $10,5 trilyun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar