Jumat, 20 Februari 2009

SBY: Antisipasi Lonjakan Harga Minyak

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro untuk menyiapkan langkah antisipasi jika sewaktu-waktu harga minyak kembali melompat tinggi.

Hal itu dikatakan oleh Purnomo usai bertemu dengan Presiden di kantor presiden, Komplek Kepresidenan, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (20/2/2009).

"Sekarang harga minyak memang turun, tapi ke depan akan naik lagi. Jangan sampai harga naik lagi, kita jadi tergopoh-gopoh. Jadi mulai sekarang kita harus sudah mempersiapkan langkah-langkahnya dengan baik," papar Purnomo.

Namun, lanjut Purnomo, pertemuan itu tidak baru hanya sebatas permintaan dan belum membahas soal estimasi angka. "Hati-hati jangan bilang harga BBM mau dinaikan ya," tegas Purnomo.

Saat harga minyak jatuh seperti sekarang ini, maka pemerintah masih mempunyai waktu untuk mengantisipasi secara matang. "Antisipasi saja mumpung belum naik. Pandangan harus jauh ke depan," tuturnya.

Seperti diketahui, harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan yang cukup signifikan tembus hingga tujuh persen. Lonjakan ini terjadi menyusul dirilisnya data candangan minyak AS yang surut melebihi ekspektasi pasar. Selain itu juga karena permintaan produk-produk BBM mulai menguat.

Terbukti, harga minyak mentah terpicu oleh data tersebut. Pada perdagangan Kamis 19 Februari waktu setempat di New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman April naik hingga tujuh persen atau USD2,77 ke level USD40,18 per barel. Belakangan ini harga minyak melandai di level USD37 per barel.

Sementara itu, di London, harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Maret naik USD2,44 ke posisi USD41,99 per barel. (rhs)

Tidak ada komentar: